BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Secara garis besar hadits
adalah sesuatu yang di identikkan dengan perkataan yang berasal dari nabi
Muhammad Saw. Sedangkan Da’wah adalah penyebaran atau penyampaian ilmu
pngetahuan yang di identikkan dengan pengetahuan keagamaan, kemudian
pengajaran adalah kata yang berasal dari kata “ajar” yang mendapat
imbuhan “pe” dan akhiran “an” yang mengartikan cara, kode etik atau system ajar
kepada audiens sehingga mengerti apa yang di transferkan oleh pengajar.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa hadits da’wah dan pengajaran adalah penyampaian ilmu pengetahuan baik
ilmu pengetahuan tentang agama islam atau pengetahuan secara umum yang
dilandaskan dengan sesuatu atau perkataan yang berasal dari Rasulullah Saw.
Sedangkan yang melingkupi hadits
tentang da’wah dan pengajaran ini antara lain adalah cara pengajarannya, kode
etik penyampaian, dan strategi dalam pengajaran yang sesuai dengan hadits
tercapai tujuan pengajaran yang sesuai dengan kaidah-kaidah ajaran yang telah
di ajarkan dalam islam.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Sebutkan metode Rasulullah dalam
berdakwah?
2.
Sebutkan dimanakah pusat pengajaran
dakwah Rasulullah?
3.
Bagaimanakah wajah dan suara nabi
ketika berdakwah?
1.3 Tujuan
Tujuan kami dalam pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
mengetahui dan bisa memahami tentang makalah yang kami buat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Dakwah dan pengajaran
Sesungguhnya dakwah
rasulullah merupakan dakwah yang
tegas.Perkara beliau SAW sentuh dalam dakwahnya adalah perkara yang paling
pokok dan saling mendasar,laa ilaaha illallah,muhammadarrasulullah.Beliau
menyeru bahwa tidak ada yang wajib di agungkan,di ibadahi,di taati,dicintai
kecuali allah swt.Begitu juga terhadap perkara hukum yang wajib diterapkan dan
dilaksanakan,kecuali hukum-Nya. Oleh karna itu perkara ini menjadi sangat
penting dan oleh karna sifat pembangkangan umat kafir serta muslim yang
munafik,maka dakwah juga akan menimbulkan kemarahan dan permusuhan.
Allah ta’ala berfirman:
Artinya: “Maka sampaikan lah oleh mu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan ( kepadamu )dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik.(Q.S.Al-hijr,15.94).
Rasullullah dalam
berdakwah tidak menambah dan mengurangi satu huruf pun dari materi dakwah.Dalam
al-qur’an,sifat keengganan mereka mengikuti al-qur’an dan sikap mereka yang
berupaya agar rasulullah mengganti petunjuk yang hak dengan yang mereka
kehendaki,yaitu pada firmanya,:
Artinya: dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat ayat kami yang nyata, orang-orang yang
tidak mengharapkan pertemuan dengan kami berkata,”datangkan lah al-qur’an yang
lain dari ini,dan gantilah dia.” Katakanlah,tidak lah patut bagiku menggantinya
dari sisiku sendiri.aku tidak mengikuti kecuali yang diwahyukan kepada ku.sesungguhnya
aku takut jika mendurhakai tuhan ku kepada siksa hari yang besar
(kiamat)..(QS.Yunus,10:15)
Metode yang ditempuh
Rasulullah dalam mengajar para sahabat
nya tidak terlepas dari metode yang di tempuh oleh Al-Qur’an. Karna
Rasulullah adalah penyampai kitabullah,beliu menjelaskan aspek-aspek
hukum,megaskan ayat-ayatnya serta mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari.
Berikut adalah bagaimana
Rasulullah mengajar kepada para sahabatnya:
1.
Pengajaran Bertahap
Al-Qur’an menempuh
jalan bertahap dalam menentang akidah-akidah rusak dan tradisi-tradisi berbahaya dan membrantas
segala bentuk kemungkaran yang dilakukan oleh umat manusia pada masa pra
islam(jahiliah).Al-Qur’an juga menggunakan cara bertahap dalam menancapkan
akidah yang benar,ibadah,hukum,ajaran kepada etika luhur dan membangkitkan
keberanian orang-orang yang berada di sekitar Rasulullah agar selalu bersabar
dan berteguh hati.
2.
Pusat-pusat Pengajaran
Rasulullah menjadikan
Dar Al Aqram bin abdi manaf di Makkah sebagai markas dakwah dalam islam. Pada
awalnya dakwah itu di lakukan secara tersembunyi.
3.
Kebaikan pendidikan dan pengajaran
Rasulullah merupakan
figur pendidik,penyelamat dan pengajar segaligus pembimbing,beliau diutus untuk
menyempurnakan akhlak,beliau bergaul dengan seluruh kaum muslimin dan kaum
kafir dengan baik.Rasulullah bersabda “Bagi kalian aku hanyalah seorang
ayah,karna itu bila kalian buang hajat,maka jangan menghadap kiblat dan jangan
( pula)membelakanginya.
A.PERMINTAAN DAKWAH DARI KAUM WANITA
Balasan atas perbuatan-perbuatan baik
walaupun kecilseperti:mengambil sedikit waktu pada malam hari untuk berdiri
dalam ketaatan,mengerjakan setidak-tidaknya dua rakaat sholat tahajud dengan
niat yang murni yaitu mencari ridha-Nya.Bila engkau duduk untuk makan,ingatlah
juga orang-orang miskin,jadikanlah kenginanmu tunduk kepada yang di inginkan
Allah.Singkirkanlah dari jalan mu segala sesuatu yang dapat membahayakan
orang-orang yang berlalu disana,jalani kehidupan dengan sederhana,merasa cukup
dengan pemberian Allah alihkan perhatian mu dari dunia ini,yang tidak lain
adalah tempat penipuan dan pusatkan sepenuh hati ke tempat tinggal abadi yaitu
akhirat.Jika kamu bersungguh-sungguh
dalam perbuatan baik,kamu tidak saja hidup terhormat di dunia,tetapi
juga tidak akan mengalami kegelisahan diakhirat,dan akan dibangkitkan dengan
kedudukan yang terhormat dan tinggi,tinggal selama-lamanya di jannah di dalam
lingkungan yang diberkahi Allah SWT,raja segala raja.
B.BERDAKWAH SECARA BERTAHAP
Dalam sejarah dakwah islam,Rasulullah
SAW juga sangat memperhatikan metode atau tahapan dakwah agar pesan dakwah
dapat diterima dengan baik bagi mad’u.
Allah SWT berfirman:
125. Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.
Pada ayat diatas dapat dipahami bahwa
cara berdakwah yang diperintah Allah SWT adalah:
1)
Dakwah bil hikmah,yaitu metode
dakwah dengan memberikan perhatian yang teliti terhadap keadaan dan suasana
lingkungan para mad’
2)
Dakwah dengan cara
mauizhaal-hasanah,yaitu metode dakwah dengan pengajaran yang meresap hingga
kehati para mad’
3)
Dakwah
dengan perdebatan yang baik
C.MEMPERMUDAH
DAN TIDAK MEMPERSULIT
Diantara metode
yang menyejukan yang ditempuh oleh Rasulullah dalam berdakwah yaitu mempermudah
tidak mempersulit serta meringankan tidak memberatkan begitu melimpah nash
Al-Quran maupun teks as-sunnah yang memberikan isyarat bahwa memudahkan itu
lebih di sukai Allah dari pada mempersulit.
Allah SWT berfirman:
Artinya:Allah
menghendaki kemudahan bagi mu dan tidak menghendaki kesukaran bagi mu.
Artinya: Allah
hendak memberikan keringanan kepada mu dan manusia di jadikan bersifat lemah.
Artinya: Allah tidak
bermaksud menyulitkan kamu tetapi dia hendak membersihkan kamu.
Artinya:Mudahkan
jangan kalian mempersulit berikan kabar gembira jangan buat mereka lari.
Rasulullah yang mulia juga
bersabda:”Sebaik-baiknya agamu adalah yang paling memberikan
kemudahan.”Agama-agama yang paling di sukai Allah adalah agama yang haniffiyah
samhah.
Jelaslah bahwa Rasulullah
tidak suka memberatkan ajaran agama bahkan beliau marah ketika ajaran agama di
tampilkan memberatkan padahal bisa diringankan.
D.WAJAH DAN
SUARA NABI KETIKA BERKHUTBAH
Dari keterangan para ulama dan
riwayat hadist yang sampai kepada kita,petunjuk Rasulullah dalam tata cara
berkhutbah dapat kita klasifikasikan sebagai berikut:
2.
Berkenaan dengan syarat dan rukun
khutbah
Para ulama,terutama dalam madzhab syayii
menetapkan bahwa konten khutbah terdiri dari lima rukun.yaitu:
1.Membaca
hamdallah
2.Membaca
shalawat
3.Berwasiat
dengan taqwa
4.Membaca ayat
dari Al-quran
5.Berdoa
untuk kaum muslimin
a.
Rasulluah melakukan khutbah sambil
berdiri sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah yang mengisahkan
bubarnya sebagian jamaah ketika datang rombongan pedagang yang membawa
barang-barang kebutuhan dari luar.
b.
Rasulullah apabila sedang khutbah
memerah kedua matanya,tinggi suaranya,dan sangat marah seperti layaknya
komandan pasukan perangyang sedang memberi intruksi kepada para prajurit.
c.
Rasulullah menyampaikan dua khutbah
pada hari jumat dan senantiasa duduk diantara dua khutbah
d.
Rasulullah menghadap kepada jamaah
dan memberikan salam setelah naik di mimbar.
2.Berkenaaan dengan situasi dan kondisi ketika
khutbah di laksanakan
Hal-hal yang termasuk tuntunan Rasulullah
dalam khutbah yang bersifat kondisional adalah:
a.
Rasulullah lebih sering memendekan
khutbah dan memanjangkan sholat
b.
Rasulullah memutuskan atau menghentikan
khutbahnya untuk mengajarkan sesuatu yang diminta oleh seseorang
c.
Rasulullah selalu aktif
berkomunikasi dengan jamaah dan mengabulkan permohonan mereka.
3.Berkenaan dengan pelengkap dan
sangat baik untuk diterapkan sebagai sikap ittbak kepada beliau.
a.
Rasulullah menyampaikan khutbah
diatas mimbar
b.
Mimbar Rasulullah terdiri dari tiga
tingkat
E. NABI TIDAK
PERNAH BERBICARA KASAR
Rasulullah adalah contoh panutan dalam
setiap aspek kehidupan. Beliau senantiasa memberikan contoh aplikatif sehingga
mudah untuk di laksanakan setiap orang.Bagaimana beliau berinteraksi dengan
anak-anak,memerintahkan mereka,bermain bersama dengan mereka,berlemah lembut
kepada mereka,tidak pernah marah,membentak,apalagi memukul.
Dari Anas Bin Malik Rhadiyyallahu
berkata saya membantu rasulullah saw selama sepuluh tahun. Demi allah,beliau
tidak pernah berbicara kasar kepadaku.Tidak pernah beliau berkata ‘kenapa kamu
melakukan demikian’atau’kenapa tidak engkau lakukan demikian’(HR.BUKHARI
MUSLIM).
Beliau adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Dalam riwayat Muslim disebutkan,hadist dari Anas Bin Malik
Radiyyallahu Anhu ,Anas Bin Malik berpesan’satu hari beliau mengutuskan untuk
satu keperluan.Saya menjawab,’demi allah aku tak akan pergi.’Tetapi dalam hati
ku tetap akan pergi menjalankan perintah nabi. Saya pun keluar melewati
anak-anak yang sedang keluar.Ternyata rasulullah sudah berdiri di belakang dan
memegang tengkeluk.. Dalam riwayat lain,Dari Aisyah Radiyyallahu Anha
mengungkap kan bahwa Rasullullah SAW tidak pernah memukul kepada istri maupun
pembantu. Beliau lakukan memukul hanya saat jihad dijaln allah saja(HR Muslim).
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
hasil materi diatas dapat disimpulkan bahwa pada saat Rasullulah menyampaikan
dakwah tidak lepas dari ajaran Al-Qur’an dan sunahnya.Didalam penyampaian
dakwah Rasullullah kepada umat nya yaitu dengan cara bertahap dan dengan
melakukan beberapa metode seperti berikut: Bil hikmah,mau’izhah al
hasanah,perdebatan yang baik.
3.2
SARAN
Dari
hasil makalah kami ini, kami menyadari banyak terdapat kesalahan karena kami
hanya manusia biasa,sesungguh nya kesempurnaan itu ada pada ALLAH SWT.Untuk itu
kami mohon saran dari pembaca,dalam untuk penyempurnaan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Daljono M, Drs.
1997. Psikologi Pendidikan, Cet. I, Rineka Cipta, Jakarta
Hamalik Oemar,
Dr. Prof.. 2004. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Sardiman AM.,
2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sriyono,
Drs.1991, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, Rineka Cipta, Jakarta.