Saturday, 30 April 2016

PENYELENGGARAAN JENAZAH



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.        Latar Belakang
    Menyelenggarakan jenazah sejak dari menyiapkan perlengkapan,memandikan,mengafani,mensholatkan sampai kepada menguburkan adalah perintah agama yang ditunjukan kepada umat islam sebagai kelompok.Apabila perintah itu telah dikerjakan oleh sebagian mereka gugurlah kewajiban itu bagi orang yang lain.Kewajiban yang seperti ini dinamakanfardu kifayah.
   
     Oleh karna semua ibadah harus dikerjakan dengan ilmu maka mempelajari ilmu tentang penyelenggaran jenazah merupakan fardu kifayah pula.Akan berdosalah semua anggota sesuatu kelompok bila tidak terdapat dalam kelompok itu.

1.2.        Tujuan
    Tujuan yang paling utama bagi penulis membuat makalah ini atau pembahasan ini adalah untuk menambah ilmu serta pengetahuan tentang penyelenggaraan jenazah,tujuan lain adalah supaya para pembaca mengetahui atau lebih memahami tentang peyelenggaraan jenazah.


1.3.        Rumusan Masalah
a.       Sebutkan hal-hal yang dianjurkan saat sakit menjelang wafat?
b.      Sebutkan hal-hal yang harus dilakukan setelah wafat?
c.       Sebutkan hal-hal yang dianjurkan setelah mayitdikuburkan?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Hal-hal yang dianjurkan saat sakit  menjelang wafat
        a.Sabar
                Hendaklah setiap muslim bersabar atas semua musibah yang menimpahnya,karna pada dasarnya setiap musibah yang dialami seorang hamba merupakan ujian yang datang dari Allah SWT yagn denganya Allahakan memberikan ampunan atas kesalahan dan dosa yang pernah dilakukanya.
        b.Maksimal dalam berusaha dan bertobat
                Ketuka seorang sakit maka ia berkewajiban untuk berobat sebagai usaha dan ikhtiar dalam menghilangkan penyakit yang dialaminya,berdasarkan kepada sabda Rasul SAW yang berbunyi: “Sesungguhnya Allah SWT menurunkan penyakit serta obatnya,maka berobatlh kalian”.(HR.Hakim).
       c.Wajibnya berbaik sangka kepada Allah SWT
                  Bebaik sangka kepada Allah SWT disaat sakit akan berbuat rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT. Jangan sampai menganggap Allah tidak adil karna cobaan yang diberikan-NYA bagi si penderita.
       d. Menghadap ke kiblat
                 Di anjurkan untuk menghadapkan orang yang sakit keras atau sekarat kearah kiblatdengan meletakan bagian kanan tubuhnya di sebelah bawah.
       e. Menjenguk orang yang sakit
                 Salah satu hak dari sesama muslim adalah menjenguk saudaranya yang dalam keadaan sakit,dan hal itu akan bernilai ibadah disisi Allah SWT.
       f.Talqin
                Dianjurkan untuk mengucapkan atau membisikan kalimat Laa Ilaaha Ilallah ditelinga orang yang sedang sakit/sekarat hendak meninggal dunia agar di ikutnya.
   
  g.Bertaubat
               Orang yang sakit seharusnya bertaubat kepada Allah SWT sebelum terlambat,karna ia tak tau apakah akan masih hidup di dunia ini.
 2.2 Hal-hal yang harus dilakukan setelah wafat
     a. Menutup mata orang yang telah meninggal dunia
             Biasanya orang yang baru meniggal dunia matanya masih tetap terbuka.Oleh karna itu tutuplah matanya pelan-pelan sambil mengucapkan:”Ya Allah ampunilah ia dan kasihilah ia”.
    b. Menutup sekujur tubuh dan jasadnya dengan kain sebagaimana yang dilakukan untuk Rasulullah SAW ketika beliau wafat.
   c. Mengumumkan kematianya
             Di anjurkan untuk memberitahukan wafatnya seorang muslim kepada seluruh masyarakat khususnya kepada keluarga dan karib kerabat supaya mereka menghadiri jenazahnya.
   d. Dilarang berteriak-teriak atas kematian seseorang apalagi kalau sampai merobek-robek baju dan memukul-mukul badan.
  e. Dilarang berkabung lebih dari tiga hari kecuali kematian suami maka boleh bergabung selama masa iddahnya yaitu 4 bulan 10 hari.
  f. Dibolehkan bagi yang menghadiri untuk mencium wajah simayit sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul terhadap pamanya Usmant bin Maz’un disaatia wafat,dan juga pernah dilakukan oleh Abu Bakar terhadap Rasul SAW saat ia wafat.
  g. Membayar hutang
          Sebagaimana sabda Rasul SAW yang datang dari Abu Hurairah: “Ruh seorang mukmin yang meninggal dunia tergantung karna hutangnya sehinggadibayarkan terlebih dahulu”.Rasul pun pernah menolak untuk mensholatkan seorang sahabat karna hutang yang belum dibayar.


PROSES PENYELENGGARAAN JENAZAH
1.      Memandikan
   Kewajiban pertama yang harus dilakukan terhadap mayit adalah memandikanya.Namun ada baiknya sebelum ia dimandikan telah dipersiapkan terlebih dahulu kain kafanya dan segala yang diperlukan seperti kafannya dan lain sebagainya.
                    Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan memandikan:
a.       Memandikan jenazah hukumnya adalah fardu kifayah
b.      Yang berhak memandikan jenazah adalah orang yang ditunjuk langsung langsung oleh mayit berdasarkan wasiat dan keluarga terdekat.
c.       Seorang suami boleh memandikan kepalanya jenazah istrinya sebagaimana seorang istri boleh memandikan jenazah suaminya.
d.      Kaum wanita dan laki-laki dibolehkan untuk memandikan jenazah anak laki-laki maupun perempuan yang berusia dibawah 7 tahun sebab belum ada batasan aurat bgi mereka.
e.       Apabila terdapat halangan untuk memandikan jenazah seperti tidak ada air,atau keadaan jenazah yang tercabik-cabik,gosong atau sudah begitu lama sehingga badanya melunak,dan tidak bisa dimandikan lagi maka cukuplah ditayamumkan saja.

CARA MEMANDIKAN JENAZAH                                     

1)      Dianjurkan untuk menutup aurat simayit ketika memandikannya dan melepaskan pakaian serta melaksanakanya ditempat yang tertutup dari pandangan orang banyak.
2)      Jenazah ditidurkan pelan-pelan ditempat yang agak tinggi kemudian mengangkat kepalanya sampai seolah-olah dalam posisi duduk,lalu perutnya dengan perlahan untuk mengeluarkan kotoran yang masih tersisa dalam perutnya.
3)      Petugas yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan untuk membersikan qubul dan duburnya tanpa harus melihat menyentuh langsung auratnya.
4)      Membaca Bismillah dan memulainya dengan membasuh seluruh anggota wudhunya.
5)      Membasuh anggota badan dengan di mulai dari sebelah kanan si mayit,dari bagian yang depan di lanjutkandengan bagian yang belakang,demikian pula dengan anggota badan sebelah kiri.
6)      Menyiramnya berulang-ulang minimal tiga kali atau lima kali,bahkan boleh dari itu kalau memang diperlukan.
7)      Dianjurkan pada siraman terakhir dengan larutan kapur barus.Tujuannya adalah untuk memprlambat munculnya aroma yang tidak sedap dari jasad simayit.
8)      Dianjurkan untuk memotong kuku si mayit kalau panjang,juga dianjurkan mencukur bulu ketiak dan bulu kemaluanya.
9)      Jangan meludah dan sebagainya kalau seandainya muncul perasaan jijik terhadap si mayit dan kalau terlalu busuk maka tutuplah hidung dengan kain
10)  Di anjurkan juga menyisir rambut si mayit.
11)  Tubuhnya di keringkan dengan handuk lalu di ganti dengan kain yang kering kemudian diangkat ke tempat pengafanan.
12)  Tidak boleh membuka aib dan rahasia si mayit yang terlihat di fisiknya.

2.      Mengafani
a.       Mengafani jenazah hukumnya adalah fardu kifayah
b.      Dianjurkan menggunakan kain kafan yang bersih dan bewarna putih dengan ketentuan:
1)      Jenazah laki-laki terdiri dari 3 helai kain kafan yang panjang dan bisa menutupi seluruh tubuhnya.
2)      Untuk jenazah perempuan menggunakan 5 helai kain kafan,
3)      Menaburkan minyak wangi dan atau pun kapur barus pada kain kafan
4)      Jenazah di tidurkan di atas kain kafan dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri,sedangkan kaki disamakan
5)      Meletakan kapas yang ditaburi wangi-wangian pada tempat yang memungkinkan munculnya bau busuk seperti dubur,qubul dan dada
6)      Hendaklah membubuhi wangi-wangian pada lekuk-lekuk wajah mayit
7)      Lembaran pertama kain kafan dilipat dari sebelah kanan terlebih dahulu,kemudian yang sebelah kiri sambil mengambil kain penutup aurat,menyusul kemudian lembaran kedua dan ketiga
8)      Tambatkan tali-yali pengikat kain kafan yang berjumlah lebih dari 7 utas tali lalu di gulungkan kelebihan kain kafan pada ujung kepala dan ujung kaki
9)      Sebaiknya menggulung ujung kain kafan dengan satu arah
10)  Ada baiknya untuk memberitahukan kepada keluarga jika bagian muka mau di tutup
11)  Ikatan jangan sampai terlalu kuat.
                                                                                            
3.      Mensholatkan Jenazah
   1.Hukum sholat jenazah
         Menurut kesepakatan para ulama hokum sholat jenazah itu adalah fardu kifayah,apabila di kerjakan oleh sebagian maka lepaslah kewajiban bagi yang lain.
  2.Keutamaan sholat jenazah
          Dari Abu Hurairah ra,Rasulullah SAW bersabda:”Barang siapa yang menghadiri jenazah hingga ia ikut mensholatkan maka baginya pahala satu qiroth,dan siapa mengantarnya sampai ke perkuburan maka baginya pahala sebanyak dua qiroth,ketika itu ada seorang sahabat bertanya:Ya Rasulullah apa yang dimaksud dengan dua qiroth itu?Beliau menjawab seperti dua gunung yang besar”.(HR.Muttafaq Alaih).
 3.Syarat sholat jenazah         
    Untuk ikut melaksanakan sholat jenazah disyaratkan,antara lain:
a.       Suci dari hadas dan najis
b.      Menutup aurat
c.       Menghadap kiblat
    4.Rukun sholat jenazah
a.       Niat
b.      Berdiri bagi yang mampu
c.       Empat kali takbir
d.      Membaca surat Al-Fatihah
e.       Membaca sholawat atas Rasulullah
f.       Berdoa atas mayat
g.       Memberi salam

   5.Cara sholat jenazah
a.       Berdiri menghadap kiblat dan jenazah berada diantara imam dan kiblat
b.      Posisi imam
c.       Jamaah diatur menjadi 3 saf atau lebih
d.      Berniat dalam hati dengan meniatkan sholat jenazah untuk laki-laki atau perempuan
e.       Takbitatul ihram dengan mengangakat kedua tangan kemudian membaca al-fatihah
f.       Mengangkat tangan untuk takbir yang kedua kemudian membaca sholawat kepada rasul SAW.
g.       Takbir yang ketiga kalinya kemudian membaca doa untuk mayit
h.      Mengangkat tangan untuk takbir yang keempat dan membaca doa
i.        Mengucapkan salam

4.      Menguburkan

a.       Hukum menguburkan mayit adalah fardu kifayah
b.      Kuburan digali sedalam mungkin untuk menghindari binatang buas yang memangsa bangkai atau menghindari bau busuk
c.       Membuat liang lahat
d.      Jenazah dimasukan dari arah belakang kubur
e.       Jenazah dibaringkan menghadap kiblat diatas rusuknya sebelah kanan dengan cara memiringkanya sampai muka dan hidunya berhadapan dengan dinding lahat,lalu diletakan dibagian kepalanya tiga kepal tanah sebagai penahan
f.       Membuka semua tali ikatan kain kafan
g.       Khusus untuk mayit perempuan dianjurkan untuk menutup kuburnya dengan kain disaat memasukan kedalam kuburan
h.      Dianjurkan bagi yang hadir untuk mengambil tiga genggam tanah dan meletakanya dibagian kepala sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW
i.        Menutup liang lahat dengan papan agar tidak keruntuhan tanah
j.        Meninbun kuburan hingga penuh dan ditinggikan seukuran satu jengkal atau lebih kurang 15-20 cm
k.      Memberikan tanda diatas kuburan
       Beberapa catatan penting
          1.Dilarang membangun kuburan dan menjadikanya bagaikan mesjid tempat beribadah dan berdoa sebagaimana juga dilarang tawaf
         2.Sebaiknya menguburkan mayit tidak di malam hari kecuali dalam keadaan terpaksa
         3.Dilarang menghias kuburan dengan lampu-lampu penerang

2.3. Hal-hal yang dianjurkan setelah mayit dikuburkan
a.       Mendoakan mayit dan memohon ampunan baginya berdasarkan sabda Nabi yang berbunyi:”Mohonkanlah keampunan dan ketetapan bagi saudara kalian,sesungguhnya dia sekarang ditanya”.(HR Bukhari)
b.      Dianjurkan tak’ziah kerumah orang yang mendapat musibah kematian untuk menghibur dan mengajak sabar kepada keluarga yang ditinggalkan,sambil berdoa semoga Allah SWT memaafkan dan mengampuni dosa yang telah meninggal,semoga Allah member kesabaran bagi keluarga yang ditinngal serta mendapatkan ganjaran pahala atas kematianya.
c.       Berbuat baik kepada ahlul bait,seperti mengirim makanan dan minuman
d.      Ziarah kubur,karna akan mengingatkan kita kepada akhirat.

   
BAB III
PENUTUP
3.1.  KESIMPULAN
              Dari pembahasan kami diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa dalam penyelenggaraan jenazah kita harus melaksanakan atau menghadiri kerumah duka dari kita melayatnya sampai ke proses pemakamanya.Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berarti:”Barang siapa yang menghadiri jenazah hingga ia ikut mensholatkan maka baginya pahala satu qiroth,dan siapa yang mengantarnya sampai keperkuburan maka baginya pahala sebanyak dua qiroth.ketika itu dating seorang sahabat bertanya:Ya Rasulullah apa yang di maksud dengan dua qiroth itu? Beliau menjawab seperti dua gunung yang berat.”(HR Mttafaq Alaih).

3.2.  SARAN
             Dari hasil makalah kami diatas kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam proses pembuatan makalah kami,untuk itu kami mohon kritik dan saran dari para pembaca makalah,demi perbaikan makalah kami untuk kedepanya. Karna setiap yang salah datangnya dari kami dan setiap yang benar datangnya dari Allah SWT.



DAFTAR PUSTAKA

Basri,H.Helmi.2010.Fiqih ibadah.Pekanbaru:Suska Press.
Rifa’I,Moh.1976.Tuntunan Sholat Lengkap.Semarang:PT.Karya Toha Putra.
Ali,Zasri.2003.Tuntunan Praktis Pelaksanaan Jenazah.Pekanbaru:Suska Press.

No comments:

Post a Comment