BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakag
Dalam menghadapi tantangn
perekonomian yang akan membawa dampak
yang negatif pada roda perekonomian maka timbullah kekuatan dalam manajemen
mampu mengendalikan sistem perekonomian dengan baik dan benar sehingga globalisasi
ekonomi bisa tahan perkembangannya. Timbulnya berbagai tuntutan dalam dunia
bisnis dalam bantuk pemenuhan berbagai bidang ekonomi.
Keanekaragaman tenaga kerja serta
kemampuan dalam mengendalikannya sangat dituntut dalam sistem manajemen agar
mampu memiliki pandangan pada lingkungan keraja maupun di luara lingkuanganny
sehingga pelaku kerja mampu memberikan analisa yang baik dalam mengatur
strategi pasar dan sistem ekonomu dalam manajemen perusahaan mereka.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan makalah ini ialah sebagai
pelengkaptugas manajemen stratejik dan diharapkan mampu membantu Mahasiswa
dalam kegiatan perkuliahan.
1.3
Rumusan
Masalah
1.
Apa itu formulasi ?
2.
Apa yang dikatakan visi
dan misi ?
3.
Bagaimanakah
menciptakan visi yang baik ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Formulasi
Stratejik
Tujuan
utaman dari kegiatan formulasi stratejik adalah pembuatan tujuan yang rasional.
Rasinalsme ini dalam perkembangannya semakin komlek karena pesatnya
perkembangan lingkungan dimana organisasi tersebut berada. Perkembangan
lingkungan ini menuntut organisasi agar selalu melakukan perubahan kerarah
perbaikan untuk mempertahankan ke eksistensinya.[1]
Betapa pun tingginya kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman para anggota menejemen puncak, mereka mereka hanya akan berhasil
jika dibantu oleh kelompok manajer pada tingkat yang lebih rendah yaitu para
manejer yang dikenal dengan “ manajemen tingkat menengah “. Berbagai
tantangan dimasa depan,diantaranya ialah
globalisasi ekonomi, perubahan geopolitk, pengangguran, tanggung jawab sosial “
gaya baru”, peningkatan taraf hidup.[2]
Maka terlihat jelaslah bahwa
perencanaan akan menunjukkan kemampuan serta tujuan yang akan dicapai. dalam
persaiangan manajemen lebih menekankan kemampuan dalam menentukan perencanaan
yang matang hingga akan mampu mendapatkan hasil yang maksimal, dikutip dari
buku manajemen kelembagaan islam yang
ditulis oleh Drs H Zasril dkk mengemukakan “ Perencanan merupakan prinsip dasar
atau utama, yaitu mempelajari secara mendalam suatu perkara, kemudian
mengajukannya dengan forum musyawaroh para ahli atau pakar dalam bidang masing-
masing dan anggota dewan yang duduk dalam parlemen “ [3]
Maka penulis menyimpulkan bahwa
dalam dalam mengatasi keterbatasan dalam suati lingkungan oragnisasi agar
tujuan- tujuan organisasi dapat dicapai sesui apa yang diinginkan maka harus
mampu merumuskan strategi yang rasional sehingga mampu melakukan perubahan
dalam pencapaian perkembangan sesuai tuntutan kondisi lingkungan, selain itu
perencanaan organisasi juga berpengaruh penting dalam pencapaiannya.
2.2 Visi Dan Misi
Formulasi strategi juga
bersifbat praktis karena berorientasi kepada aksi berdasarkan hasil pengujian
fakator internal dan eksternal.hal yang perlu diperhatikan dalam penyusuna
strategi ialah :
1. Menentukan
visi, misi tujuan dan sasaran yang akan dicapai
2. Mengenali
lingkungan dimana organisasi berada
3. Melakukan
analisis yang bermanfaat.
4. Penyusunan
rencana stratejik.[4]
Imam
Munawwir menjabarkan bahwa uatu ide yang
benar, harus ditunjang dengan perencanaan yang matang. Bila tidak seimbang,
ibarat bubuk makan kayu. Ia tidak seimbang antara keinginan dan kemampuan.
Banyaknya organisasi yang dimilikinya, menyebabkan strategi satu sama lain
tidak sama. Keinginan untuk menonjuolakn diri sendiri, seakan mengharapakan
dirinya hidup yang lainnya mati.[5]
A. Visi
Visi merupakn impian
lembaga dimasa akan datang, atau secara lengkapnya visi dapat dikatakan sebagai
kejelasan pandangan dalam konteks mempersepsikan dan memahami suatu berdasarkan
prinsip- prinsip kebenaran yang diyakini.[6]
Visi juga bisa diartikan pandangan jauh kedepan atau gambaran menantang tentang
keadaan masa depan kemana satuan organisasi/ kerja harus dibawa dan diarahkan
agar dapat secara konsisten dan tetap eksis.[7]
Lembaga dakwah diindonesia kita
ambil satu contoh yaitu Muahammadiyah dalam bukunya Drs A. Busyari Haristis
mengemukakan diantra visi Muhammadiyah ialah tegaknya islam diatas tatanan
tauhid serta mengisi kebutuhan spiritual manusia. Usaha untuk menegakkan
persamaan diatas perbedaan telah banyak dilakukan.[8]
Dalam mewujudkan visi misi yang baik maka ada beberapa teknik yang
dilakukkan.
a. Teknik
perumusan visi
a) Meninjau internal makembali masalah yang dihadapi,
baik internal maupun eksternal
b) Melibatkan
seluruh anggota satuan organisasi kerja untuk memberikan partisipasi (sharing ) secara maksimal sesuai kemampuan.
c) Menumbuhkan
sikap rasa memiliki
d) Mengkomodasi
cita- cita dan keinginan seluruh anggota satuan kerja orgvianisasi.
b. Prosedur
perumusan visi
a) Menginventarisasi
rumusan tugas satuan organisasi
b) Rumusan
tugas dan aturan organisasi
c) Konsep
rumusan visi didiskusikan dengan seluruh anggota satuan organisasi/ kerja.
d) Rumusan
visi organisasi dikomunikasikan dengan pihak terkait.
e) Ketetapan
rumusan visi satuan organisai sehinggamenjadi milik seluruh anggota.
c. Kriteria
Visi
a) Rumusannnya
harus jelas, singkat, padat dan mengacu pada rumusan tugas satuan organisasi/
kerja
b) Rumusannya
mudah diingat oleh anggota.
c) Mencerminkan
sesuatu yang ingin dicapai satuan organisasi/ kerja dalam jangka panjang dan
tidak mengabaikan perkambangan zaman.
d) Memberikan
arah dan fokus stratejik yang jelas.
e) Mampu
menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan statejik para anggota
f) Dapat
dikumunikasikan dan dimengerti oleh seluruh anggota satuan organisasi
g) Memiliki
orientasi masa depan
h) Mampu
menumbuhkan komitmen seluruh anggota
i)
Mampu mennjamin
kesinambungan kepemimpinan satuan.[9]
Hal yang harus tetap diperhatikan dalam
pembuatan visi adalah siapa kita, dan apa maksud dan tujuan keberadaan kita ?
hal ini yang akan mampu menunjang lembaga hingga anggota yang tergabung
memiliki kejelasan persepsi danproyeksi masa depan.[10]
Maka menurut hemat penulis bisa kita simpulkan bahwa dalam pembentukan visi
harus mampu dimengerti oleh anggota secara mendalam dan mampu menumbuhkan
komitmen seluruh anggota lembaga organisasi. Dalam pembentukan visi tentunya
hal yang tidak kalah penting ialah keikut sertaan seluruh anggota sehingga
mereka dapat berkomentar tentang apa yang diinginkan tentang lembaga tersebut
pada masa depan.
B. Misi
Misi ialah arah yang ingin dicapai oleh
suatu lembaga, yaitu pernyataan mengenai hal- hal yang harus dicapai organisasi
bagi pihak- pihak yan berkepentingan dimasa yang akan datang dengan menyiratkan
bentuk pelayanan yang ditawarkan dalam pencapain visi. Misi akan membedakan
antara satu organisasi dengan organisasi sejenis lainnya, untuk menyusun sebuah
misi terdapat beberapa ciri sebagai panduang diantaranya ialah :
a) Harus
bernilai luhur
Misi harus berdasarkan
nilai- nilai universal yang berasal dari Allah SWT dan tidak nilai negatif.
b) Fleksibel
Misi tidak kaku hingga
terjadi perubahan cara pencapain tujuan.
c) Menarik
Dapat memotivasi para
pelaksananya untuk mempertahankan misi lembaga organisasi tersebut.
d) Spiritual
e) Jelas
f) Sederhana
g) Susunan
nada kata- kata harus mencerminkan kepribadian lembaga.[11]
Adapun
pengertian yang misi ialah kegiatan yang harus dilaksanakan oleh satuan
organisasi/ kerja untuk merealisasikan visi yang telah ditetapakan. Untuk
mempermudah penjelasannya maka alangkah lebih baiknya kita mengenal unsur yang
ada didalamnya yaitu :
a. Teknik
perumusan misi
a) Meninjau
kembali masalah yang dihadapi
b) Meleibatkan
seluruh anggota satuan organisasi
c) Menumbuhkan
sikap rasa memiliki
d) Mengkomodasi
cita- cita dan keinginan seluruh anggota satuan kerja orgvianisasi.
b. Prosedur
Perumusan misi.
a) Menginventarisasi
rumusan tugas satuan organisasi
b) Rumusan
tugas dan aturan organisasi
c) Konsep
rumusan visi didiskusikan dengan seluruh anggota satuan organisasi/ kerja.
d) Rumusan
visi organisasi dikomunikasikan dengan pihak terkait.
e) Ketetapan
rumusan visi satuan organisai sehinggamenjadi milik seluruh anggota.
c. Kriteria
Misi
a) Rumusannya
sejalan dengan visi satuan organisasi
b) Rumusannya
simple, jelas dan tidak berdwimakna
c) Rumusannya
mengambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus dilaksankan
d) Rumusannya
mudah diingat
e) Dapat
dilaksnakan dalam jangka waktu tertentu
f) Memungkinkan
untuk perubahan/ penyesuaian dengan perkambangan/ perubahan visi
d. Misi
ditetapkan oleh pimpinan satua organisasi
e. Misi
satuan organisasi / kerja tidak boleh bertentangan dengan misi satuan
organisasi / kerja diatasnya.[12]
Maka
kita bisa menilai bahwa suatu lembaga harus mampu meletakkan dirinya pada titik
yang baik dan mampu menyusun visi dan misi dengan baik dana terorganisir
sehingga lembaga menjadi lebih baik dan tidak mampu dikacaukankan oleh pihak
lainnya seperti yang dikatakan oleh Sayyidina Ali “ bahwa kebenaran yang tidak terorganisir secara rapi dapt terkalahkan
oleh kebathilan yang terorgaisir secara rapi “ sehingga kita mampu menilai setiap lembaga
yang didirikan harus mampu menunjukkan dirinya dalam jalan kebenaran, yang mana
tidak memntingkan diri pribadi dengan memperoleh posisi yang tidak benar.
Mengutip dari buku Imam Munawwir perkataan dari Dr Abdul Qodir Audah
mengungkapkan “ manusia sekarang
menghalalkan sesuatu selama dapat
menyampaikan kepada apa yang dimaksud “[13]
Selain
unsur yang diatas terdapat unusr pokok yang tentunya harus diperhatikan dan
dijawab diantaranya ialah :
a. Siapa
saya ?
b. Mengapa
ada ?
c. Apa
keungulannya ?
d. Untuk
siapa ?
e. Apa
hasilnya ?
f. Dimana
?
Lembaga
harus mampu menjawab pertanyaan diatas lalu menghubungkan jawaban – jawaban
menjadi satu kalimat yang mana harus disingkat dan sederhana dan mengandung
ciri – ciri misi yangtelah dijelaskan sebelumnya dan memiliki landasan yang
jelas agar tujuan lembaga tersebut dapat tercapai.[14]
2.3 Implementasi Strategi
Pengenalan dan analisis terhadap
lingkungan internal dan ekternal dalam formulasi strategi haus dilakukan untuk
dapat mengidentifikasikan kekuatan. Kelemahan. Peluang, dan kendala, dan
diharapkan mampu membuahkan rumusan tujuan. Alokasi sumber daya serta
pencapaian sasaran yang berguna bagi organisasi. Dan dalam kurung waktu yang
ditentukan.
Untuk dapat dilaksanakan rencana
kinerja tersebut harus didukung dengan alokasi anggaran. Anggaran dialokasiklan
untuk membiayai segala aktivitas dan kegiatan yang terkait dengan penerimaan
dan penggunaan uang puublik tersebut. Saat ini pradigma baru penyelenggaraan
pemerintah menuntut adanya akunbilitas
publik. Rencana kinerja dan pengganggaran ini merupakan tonggak awal untuk
mengukur, menilai , melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan
yang terkait dengan penerima uang publik sebagai media akunbilitas publik.[15]
Pengukuran kinerja merupakan proses
mengukur tingkat capaian kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan pencapaian sasaran tujuan yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi satuan organisasi.[16]
Adapaun pengukuran kinerja dengan menggunkan formulir PKK.
|
PENGUKURAN KINERJA
KEGIATAN
Tahun :
2014
Satuan
organisasi kerja : Kanwil Dep
Agama
|
Program
|
kegiatan
|
Persentas pencapain rencana
tingkt capaian
|
keterangan
|
||||
|
uraian
|
Indikator
kinerja
|
satuan
|
Rencana
Tingkat pencapaian
|
realisasi
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tujuan utaman dari kegiatan formulasi
stratejik adalah pembuatan tujuan yang rasional. Visi merupakn impian lembaga
dimasa akan datang, atau secara lengkapnya visi dapat dikatakan sebagai
kejelasan pandangan dalam konteks mempersepsikan dan memahami suatu berdasarkan
prinsip- prinsip kebenaran yang diyakini.
Sedangkan misi adalah kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh satuan organisasi/ kerja untuk merealisasikan visi yang
telah ditetapakan. bagi pihak- pihak yan berkepentingan dimasa yang akan datang
dengan menyiratkan bentuk pelayanan yang ditawarkan dalam pencapain visi. Misi
akan membedakan antara satu organisasi dengan organisasi sejenis lainnya,
3.2
Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan
makalah ini banyak kekurangan yang dimiliki, maka adapaun kritik dan saran dari
teman Mahasiwa sangat diharapkan agar perbaikan yang lebih baik lagi.
Modul
Manajemen Startejik
Prof
.Dr.Sondnag P . Siagian, Mpa . 2011.Manajemen
Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara
Drs
H Zazril M Ali Dkk.2010. Manajemen
Kelembagaan Islam.Pekanbaru :Undri Press
Drs.Ek
Munawwir,Imam. Asas- Asas Kepemimpinan
Islam. Surabaya : Usaha Nasional
Petunjuk
Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kenerja Satuan Organisasni. Mentri
Agma Republik Indonesia
[1]Modul manajemen startejik
1 hlm 21
[2]Prof .Dr.Sondnag P . Siagian, Mpa .Manajemen stratejik. 2011.Bumi
aksara : jakarta hlm 27
[3]Drs H Zazril M Ali dkk.2010. manajemen kelembagaan islam.( Undri press
) hlm 24
[4]Modul 1. Ibid hlm 22
[5]Drs.Ek . Imam Munawwir. Asas- asas kepemimpinan islam ( Usaha Nasional
) hlm 30
[6]Drs Zaril dkk. Op.Cit hlm 38
[7]Petunjuk pelaksanaan penyusunan laporan akuntabilitas kenerja satuan organisasni.
Mentri agma republik indonesia Hlm 13
[8]Drs. A. Busyari Haristis M.ag . Dakwah kontekstual hlm 258
[9]. Mentri agama republik indonesia. Op.Cit hlm 13-14
[10]Drs Zaril Dkk. Loc.Cit hlm 39
[11]Drs Zaril Dkk. Ibid hlm 40 - 41
[12]Mentri agama republik indonesia. Loc.Cit hlm 15-16
[13]Drs.Ek . Imam Munawwir. Asas- asas kepemimpinan islam ( Usaha Nasional
) hlm 55
[14]Drs Zaril Dkk. Loc.Cit hlm 42
[15]Departemen Agama. Loc.Cit hlm 23
[16]Modul 1 Ibid. Hlm 27
No comments:
Post a Comment